Mamuju (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat terus bernenah dalam rangka meningkatkan potensi Sumber Daya Manusia di lingkungan kerjanya.
Sekretaris Dinas Kesehatan, dr Indah Wati Nursyamsi, di Mamuju, Rabu, mengatakan, provinsi Sulbar yang berusia belia terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan.
Ia mengatakan, Dinas Kesehatan (Dinkes) juga terus melakukan inovasi untuk menggenjot aparatnya memiliki SDM yang handal.
"Peningkatan SDM aparatur pemerintah merupakan investasi yang tak ternilai harganya. Apalah guna daerah ini memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang melimpah namun tidak dibarengi dengan tersedianya SDM yang handal,"terangnya.
Dengan memiliki SDM yang baik, kata dia, maka pelaksanaan pembangunan di Sulbar akan semakin optimal dalam rangka mendorong percepatan pembangunan diberbagai lini termasuk pembangunan kesehatan.
"Pembangunan kesehatan dan pendidikan merupakan perhatian Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh. Makanya, dalam pemerintahan gubernur telah menempatkan perbaikan layanan kesehatan masuk dalam empat arah kebijakan untuk dilaksanakan dalam wakti lima tahun yang akan berakhir tahun 2011," kata dia.
Indah mengemukakan, untuk memperbaiki layanan kesehatan di Sulbar maka pemerintah pun menggenjot agar terlebih dahulu menyiapkan tenaga medis yang handal melalui program pendidikan tenaga medis pada sekolah tinggi untuk meraih gelar dokter.
"Saat ini kita masih krisis tenaga dokter spesialis. Makanya, dalam beberapa tahun terakhir ini kita melakukan kerjasama tim Universitas Hasanuddin untuk menempatkan para dokter di RSUD regional,"terangnya.
Ini dilakukan kata dia, untuk mengoptimalkan layanan kesehatan di Sulbar mulai dari hulu hingga hilir.
"Sesuai arahan pak gubernur yang meminta agar pelayanan kesehatan mulai dari desa hingga ke kota harus lebih optimal. Masyarakat harus mendapatkan layanan medis secara maksimal pada pusat layanan kesehatan yang ada di Sulbar,"terangnya.
Dia mengemukakan, pemprov Sulbar sangat serius untuk memperhatikan peningkatan kesehatan. Ini dibuktikan dengan diluncurkannya program pendidikan tenaga medis untuk meraih gelar dokter spesialis yang didanai melalui APBD setiap tahun anggaran.
"Para tenaga medis yang berhasil meraih gelar dokter akan dikembalikan ke daerah asal untuk mengisi RSUD regional karena selama ini tenaga medis kita adalah tenaga medis dari luar daerah yang ditempatkan untuk sementara,"terangnya. (T.KR-ACO/Z002)
Puasat Informasi dan Komunikasi Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dalam bidang pemberdayaan masayarakat,diwilayah Mamuju Utara Propinsi Sulawesi Barat
dibaca
Rabu, 20 April 2011
Disdik Sulbar akan Rangkul Siswa Putus Sekolah
Mamuju (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat, berjanji akan kembali merangkul sejumlah siswa yang putus sekolah di wilayah itu.
"Saat ini kami sedang mempersiapkan rembuk pendidikan dengan melibatkan seluruh dinas pendidikan pada lima kabupaten yang nantinya dilaksanakan sekitar Mei. Momentum ini juga akan kita gunakan merangkul para siswa putus sekolah untuk mengajak mereka kembali ke bangku sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Sulbar, H.Jamil Barambangi di Mamuju, Kamis.
Menurutnya, para siswa putus sekolah ini akan diberikan baju sekolah sekaligus ditanggung seluruh pembiayannya sehingga Sulbar tidak lagi memiliki anak putus sekolah.
"Angka putus sekolah ini dipengaruhi beberapa faktor di antaranya karena terkait beban ekonomi, dan kedua karena pola pikir orang tua siswa yang kerdil yang melarang anaknya bersekolah karena sudah ada pekerjaan yang layak seperti bercocok tanam kakao," kata dia.
Ia mengatakan, di Sulbar rata-rata anak didik mengalami putus sekolah dari sekolah dasar (SD) menuju sekolah menegah pertama (SMP).
"Sesuai dengan data yang sempat kami himpun ternyata banyak anak yang tidak tamat sekolah pada tingkat SMP. Makanya, Disdik akan terus mendorong agar mereka ini kembali melanjutkan pendidikannya minimal tamat SMA sederajat," katanya.
Karena itu, kata dia, para orang tua siswa khususnya bagi mereka yang memiliki anak putus sekolah untuk ikut mendorong anak-anaknya kembali ke bangku sekolah.
"Kami minta dukungan para orang tua murid agar membantu pemerintah provinsi agar daerah ini terbebas dari anak putus sekolah," katanya.
Jamil menyampaikan, ini juga dilakukan sebagai wujud untuk meperbaiki indeks pembangunnan manusia (IPM) Sulbar yang masih terpuruk di bidang pendidikan.
Dalam rembuk pendidikan daerah yang direncanakan berlangsung akhir Mei mendatang, pihaknya berupaya menghimpun masukan seluruh dinas pendidikan kabupaten se Sulbar terkait sejumlah persoalan pendidikan yang terjadi di daerah.
Tingginya buta aksara dan tingkat putus sekolah, kata dia, menjadi bagian pekerjaan rumah Disdik Sulbar saat ini termasuk persoalan infrastruktur sekolah di setiap daerah yang masih jauh dari kebutuhan layak.
"Persoalan pendidikan di Sulbar harus menjadi perhatian semua pihak termasuk orang tua murid untuk mendorong anaknya tidak ada yang putus sekolah," katanya. (T.KR-ACO/A035)
"Saat ini kami sedang mempersiapkan rembuk pendidikan dengan melibatkan seluruh dinas pendidikan pada lima kabupaten yang nantinya dilaksanakan sekitar Mei. Momentum ini juga akan kita gunakan merangkul para siswa putus sekolah untuk mengajak mereka kembali ke bangku sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Sulbar, H.Jamil Barambangi di Mamuju, Kamis.
Menurutnya, para siswa putus sekolah ini akan diberikan baju sekolah sekaligus ditanggung seluruh pembiayannya sehingga Sulbar tidak lagi memiliki anak putus sekolah.
"Angka putus sekolah ini dipengaruhi beberapa faktor di antaranya karena terkait beban ekonomi, dan kedua karena pola pikir orang tua siswa yang kerdil yang melarang anaknya bersekolah karena sudah ada pekerjaan yang layak seperti bercocok tanam kakao," kata dia.
Ia mengatakan, di Sulbar rata-rata anak didik mengalami putus sekolah dari sekolah dasar (SD) menuju sekolah menegah pertama (SMP).
"Sesuai dengan data yang sempat kami himpun ternyata banyak anak yang tidak tamat sekolah pada tingkat SMP. Makanya, Disdik akan terus mendorong agar mereka ini kembali melanjutkan pendidikannya minimal tamat SMA sederajat," katanya.
Karena itu, kata dia, para orang tua siswa khususnya bagi mereka yang memiliki anak putus sekolah untuk ikut mendorong anak-anaknya kembali ke bangku sekolah.
"Kami minta dukungan para orang tua murid agar membantu pemerintah provinsi agar daerah ini terbebas dari anak putus sekolah," katanya.
Jamil menyampaikan, ini juga dilakukan sebagai wujud untuk meperbaiki indeks pembangunnan manusia (IPM) Sulbar yang masih terpuruk di bidang pendidikan.
Dalam rembuk pendidikan daerah yang direncanakan berlangsung akhir Mei mendatang, pihaknya berupaya menghimpun masukan seluruh dinas pendidikan kabupaten se Sulbar terkait sejumlah persoalan pendidikan yang terjadi di daerah.
Tingginya buta aksara dan tingkat putus sekolah, kata dia, menjadi bagian pekerjaan rumah Disdik Sulbar saat ini termasuk persoalan infrastruktur sekolah di setiap daerah yang masih jauh dari kebutuhan layak.
"Persoalan pendidikan di Sulbar harus menjadi perhatian semua pihak termasuk orang tua murid untuk mendorong anaknya tidak ada yang putus sekolah," katanya. (T.KR-ACO/A035)
64 Ijazah Palsu UNM Ditemukan
Makassar (ANTARA News) - Universitas Negeri Makassar menemukan sedikitnya 64 ijazah palsu saat melakukan verifikasi ijazah di lima provinsi di kawasan timur Indonesia.
Pembantu Rektor III Universitas Negeri Makassar (UNM), Sofyan Salam di Makassar, Rabu, mengaku menemukan puluhan ijazah bermasalah itu saat melakukan verifikasi lulusan angkatan 2010 di 34 kabupaten/kota di KTI.
"Sudah puluhan ijazah yang kami curigai palsu. Beberapa ijazah menggunakan nomor register yang salah, ada juga tanda tangan yang tidak sesuai dengan ijazah yang sebenarnya," ucap dia
Menurut dia, ciri-ciri ijazah palsu sangat mencolok karena banyak temuan ijazah tersebut yang tidak sesuai dengan ijazah yang asli. "Perbedaannya sangat mencolok, tidak sulit menemukan ijazah palsu," ucap dia.
Hasil temuan ijazah palsu itu, dia mengaku telah dilaporkan ke kepolisian daerah masing-masing pemilik ijaah palsu itu termasuk menyerahkan barang bukti ke pihak yang terkait.
Selain itu, pihak UNM juga telah menyurati beberapa kantor Dinas Pendidikan di sejumlah Kabupaten/kota di lima Provinsi yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Maluku Utara.
Berdasarkan hasil kajian UNM, banyak pemilik ijazah itu yang berstatus PNS dan mengajar di sejumlah daerah dengan mengantongi ijazah jurusan keguruan atau sarjana pendidikan.
(T.KR-HK/S016)
Pembantu Rektor III Universitas Negeri Makassar (UNM), Sofyan Salam di Makassar, Rabu, mengaku menemukan puluhan ijazah bermasalah itu saat melakukan verifikasi lulusan angkatan 2010 di 34 kabupaten/kota di KTI.
"Sudah puluhan ijazah yang kami curigai palsu. Beberapa ijazah menggunakan nomor register yang salah, ada juga tanda tangan yang tidak sesuai dengan ijazah yang sebenarnya," ucap dia
Menurut dia, ciri-ciri ijazah palsu sangat mencolok karena banyak temuan ijazah tersebut yang tidak sesuai dengan ijazah yang asli. "Perbedaannya sangat mencolok, tidak sulit menemukan ijazah palsu," ucap dia.
Hasil temuan ijazah palsu itu, dia mengaku telah dilaporkan ke kepolisian daerah masing-masing pemilik ijaah palsu itu termasuk menyerahkan barang bukti ke pihak yang terkait.
Selain itu, pihak UNM juga telah menyurati beberapa kantor Dinas Pendidikan di sejumlah Kabupaten/kota di lima Provinsi yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Maluku Utara.
Berdasarkan hasil kajian UNM, banyak pemilik ijazah itu yang berstatus PNS dan mengajar di sejumlah daerah dengan mengantongi ijazah jurusan keguruan atau sarjana pendidikan.
(T.KR-HK/S016)
Selasa, 19 April 2011
Dinkes Sulbar Sekolahkan 10 Dokter Spesialis
Mamuju (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Dinkes Sulbar) menyekolahkan sebanyak 10 orang dokter spesialis sebagai upaya memaksimalkan pelayanan medis di wilayah itu.
Sekertaris Dinkes Provinsi Sulbar, Indahwati Nursamsi di Mamuju, Rabu, mengatakan, Dikes telah menyekolahkan sebanyak 10 orang dokter spesialis yang berasal dari lima Kabupaten di daerah tersebut.
Ke-10 orang dokter spesialis itu akan disekolahkan melalui tugas belajar di sejumlah kampus ternama, di antaranya kampus Universitas Hasanuddin Makassar dan Kampus Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Menurut dia, dokter spesialis tersebut disekolahkan pemerintah dengan menggunakan anggaran APBD yang besarnya senilai Rp250 juta untuk masing-masing dokter spesialis.
Ia mengatakan, para dokter spesialis tersebut sebelumya telah bekerja melakukan pelayanan medis kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan di sejumlah rumah sakit di Sulbar.
"Namun karena belum dianggap efektif bekerja melayani masyarakat meningkatkan kesehatan, maka kapastitasnya ditambah dengan cara disekolahkan melalui program tugas belajar,"katanya.
Menurut dia, diharapkan dengan disekolahkannya dokter spesialis itu maka pelayanan kesehatan di sejumlah Kabupaten di Sulbar dapat lebih maksimal dimasa mendatang.
Nursyamsi mengatakan, pada 2010 yang lalu Dinkes Sulbar juga telah menyekolahkan sebanyak tujuh orang dokter spesialis yang berasal dari Kabupaten Mamasa dan telah selesai melaksanakan sekolahnya.
"Mamasa adalah daerah tertinggal daerah itu sulit ditempuh karena harus melalui pegunungan sekitar 300 Km dari Kota Mamuju ibukota Provinsi Sulbar. Masyarakat tidak tertangani medis secara maksimal karena kurangnya tenaga medis seperti dokter spesialis," katanya.
Oleh karena itu ia berharap dengan keberadaan dokter spesialis yang melayani masyarakat Mamasa yang merupakan Kabupaten paling tertinggal di Sulbar, dapat membuat pelayanan kesehatan daerah itu menjadi maksimal.
"Kita berharap pelayanan kesehatan masyarakat di Mamasa akan terus membaik dengan adanya dokter spesialis ini,"katanya. (T.KR-MFH/S019)
Sekertaris Dinkes Provinsi Sulbar, Indahwati Nursamsi di Mamuju, Rabu, mengatakan, Dikes telah menyekolahkan sebanyak 10 orang dokter spesialis yang berasal dari lima Kabupaten di daerah tersebut.
Ke-10 orang dokter spesialis itu akan disekolahkan melalui tugas belajar di sejumlah kampus ternama, di antaranya kampus Universitas Hasanuddin Makassar dan Kampus Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Menurut dia, dokter spesialis tersebut disekolahkan pemerintah dengan menggunakan anggaran APBD yang besarnya senilai Rp250 juta untuk masing-masing dokter spesialis.
Ia mengatakan, para dokter spesialis tersebut sebelumya telah bekerja melakukan pelayanan medis kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan di sejumlah rumah sakit di Sulbar.
"Namun karena belum dianggap efektif bekerja melayani masyarakat meningkatkan kesehatan, maka kapastitasnya ditambah dengan cara disekolahkan melalui program tugas belajar,"katanya.
Menurut dia, diharapkan dengan disekolahkannya dokter spesialis itu maka pelayanan kesehatan di sejumlah Kabupaten di Sulbar dapat lebih maksimal dimasa mendatang.
Nursyamsi mengatakan, pada 2010 yang lalu Dinkes Sulbar juga telah menyekolahkan sebanyak tujuh orang dokter spesialis yang berasal dari Kabupaten Mamasa dan telah selesai melaksanakan sekolahnya.
"Mamasa adalah daerah tertinggal daerah itu sulit ditempuh karena harus melalui pegunungan sekitar 300 Km dari Kota Mamuju ibukota Provinsi Sulbar. Masyarakat tidak tertangani medis secara maksimal karena kurangnya tenaga medis seperti dokter spesialis," katanya.
Oleh karena itu ia berharap dengan keberadaan dokter spesialis yang melayani masyarakat Mamasa yang merupakan Kabupaten paling tertinggal di Sulbar, dapat membuat pelayanan kesehatan daerah itu menjadi maksimal.
"Kita berharap pelayanan kesehatan masyarakat di Mamasa akan terus membaik dengan adanya dokter spesialis ini,"katanya. (T.KR-MFH/S019)
Senin, 18 April 2011
Angin Kencang Robohkan Fasilitas Umum di Mamuju
Mamuju (ANTARA News) - Angin kencang yang berhembus dari arah barat melanda kota Mamuju ibukota provinsi Sulawesi Barat, mengakibatkan robohnya sejumlah fasilitas umum yang ada di daerah ini.
Pemantauan ANTARA, Senin, angin kencang yang terjadi sekitar pukul 12.00 WITA dan berlangsung selama satu jam lebih ini menyebabkan fasilitas umum rusak seperti kondisi bangunan tempat parkir mobil milik pemprov Sulbar roboh.
Bahkan, dua unit mobil yang diparkir tertimpa balok sehingga kaca mobil pun terpaksa pecah. Beruntung dalam kejadian ini tak menimbulkan korban jiwa.
Selain merusakan tempat parkir mobil, bangunan pintu gerbang milik pemprov Sulbar juga ikut tumbang dan bahkan sejumlah tenda rumah makan yang berderet di pantai Manakarra juga rusak.
Selain itu, sejumlah atap rumah milik warga setempat, atap lapak-lapak pasar tradisional juga dikabarkan ikut terbongkar karena tak kuasa menahan tiupan angin kencang.
Kejadian ini sempat membuat warga Mamuju panik termasuk para pengendara yang melintas terlihat berhenti karena takut tekanan angin yang begitu dahsat.
Warni, salah seorang ibu rumah tangga warga Karema, mengemukakan, atap rumah miliknya terbongkar akibat badai angin kencang.
"Saat kejadian saya sementara di pasar untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga. Kami masih bersyukur karena anak-anak kami tak tertimpa seng maupun balok penyanggah atap yang ikut bertebrangan ke udara,"ungkapnya.
Hal senada dikatakan, Amir, salah seorang nelayan tradisional yang terpaksa pulang lebih awal karena takut ancaman angin yang begitu kencang.
"Saya hanya baru mendapatkan hasil tangkapan beberapa ekor, karena takut badai angin kencang terpaksa saya kembali ke darat," katanya. (T.KR-ACO/A033)
Pemantauan ANTARA, Senin, angin kencang yang terjadi sekitar pukul 12.00 WITA dan berlangsung selama satu jam lebih ini menyebabkan fasilitas umum rusak seperti kondisi bangunan tempat parkir mobil milik pemprov Sulbar roboh.
Bahkan, dua unit mobil yang diparkir tertimpa balok sehingga kaca mobil pun terpaksa pecah. Beruntung dalam kejadian ini tak menimbulkan korban jiwa.
Selain merusakan tempat parkir mobil, bangunan pintu gerbang milik pemprov Sulbar juga ikut tumbang dan bahkan sejumlah tenda rumah makan yang berderet di pantai Manakarra juga rusak.
Selain itu, sejumlah atap rumah milik warga setempat, atap lapak-lapak pasar tradisional juga dikabarkan ikut terbongkar karena tak kuasa menahan tiupan angin kencang.
Kejadian ini sempat membuat warga Mamuju panik termasuk para pengendara yang melintas terlihat berhenti karena takut tekanan angin yang begitu dahsat.
Warni, salah seorang ibu rumah tangga warga Karema, mengemukakan, atap rumah miliknya terbongkar akibat badai angin kencang.
"Saat kejadian saya sementara di pasar untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga. Kami masih bersyukur karena anak-anak kami tak tertimpa seng maupun balok penyanggah atap yang ikut bertebrangan ke udara,"ungkapnya.
Hal senada dikatakan, Amir, salah seorang nelayan tradisional yang terpaksa pulang lebih awal karena takut ancaman angin yang begitu kencang.
"Saya hanya baru mendapatkan hasil tangkapan beberapa ekor, karena takut badai angin kencang terpaksa saya kembali ke darat," katanya. (T.KR-ACO/A033)
Stat Oil Lakukan Pengeboran Migas di Sulbar
Mamuju (ANTARA News) - Perusahaan minyak dan gas Stat Oil dari Norwegia segera akan melakukan pengeboran sumur migas di Blok Karama, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, di Mamuju, Minggu, mengatakan, perusahaan migas Stat Oil telah menyampaikan kepada Pemerintah Provinsi Sulbar bahwa perusahaan itu akan segera melakukan pengeboran migas di Sulbar.
Ia mengatakan, Stat Oil sebelumnya telah melakukan sosialisasi kepada pemerintah dan masyarakat di Sulbar, dan perusahaan itu telah menentukan tiga titik sumur pengeboran Migas yang akan dilakukan di Blok Karama Kabupaten Mamuju tersebut, masing masing blok Karama I, II dan III.
"Pengeboran migas yang akan stat oil akan dilakukan di tiga sumur di Blok Karama yang terletak di perairan Selat Makassar pada kedalaman antara 1600 meter hingga 2000 meter dibawah permukaan laut," katanya tanpa menjelaskan kapan waktu pasti pengeboran migas dilakukan tetapi hanya menyebutkan pengeboran migas akan dilakukan pada pertengahan tahun ini.
Menurut dia, Stat Oil yang akan melakukan pengeboran migas di Sulbar telah bersiap untuk memberdayakan masyarakat Sulbar yang akan terkena dampak pengeboran migas perusahaan tersebut.
"Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan pengeboran yang dilakukan Stat Oil karena tidak akan merugikan masyarakat karena perusahaan itu telah berjanji akan memberikan ganti rugi serta melaksanakan program comuniti development," katanya.
General Manager Stat Oil, Ananda Idris, sebelumnya mengatakan, pengeboran migas di tiap sumur migas Stat Oil akan menelan anggaran sekitar satu sampai dua juta dolar AS.
Menurut dia, pengeboran yang akan dilakukan Stat Oil di Blok Karama tersebut akan menimbulkan risiko besar bagi perusahaan, apabila, setelah Stat Oil melakukan pengeboran di tiga sumur migas tersebut ternyata tidak terdapat kandungan migas.
"Perusahaan Stat Oil akan bertaruh di sumur 'taruhan' migas yang akan dilakukan pengeboran tersebut karena bisa jadi ada kandungan migas dan bisa jadi tidak, jika ada maka sebuah keberuntungan dan jika tidak ada maka Stat Oil akan mengalami kerugian," katanya.
Idris mengatakan, sebelum melakukan pengeboran migas tersebut Stat Oil telah melakukan pemutusan rumpon sekitar 160 milik nelayan dan telah melakukan kompensasi dan ganti rugi.
Selain itu, kata dia, telah melakukan antisipasi dampak lingkungan yang akan ditimbulkan dari pengeboran yang akan dilakukan. (KR-MFH/A041)
Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, di Mamuju, Minggu, mengatakan, perusahaan migas Stat Oil telah menyampaikan kepada Pemerintah Provinsi Sulbar bahwa perusahaan itu akan segera melakukan pengeboran migas di Sulbar.
Ia mengatakan, Stat Oil sebelumnya telah melakukan sosialisasi kepada pemerintah dan masyarakat di Sulbar, dan perusahaan itu telah menentukan tiga titik sumur pengeboran Migas yang akan dilakukan di Blok Karama Kabupaten Mamuju tersebut, masing masing blok Karama I, II dan III.
"Pengeboran migas yang akan stat oil akan dilakukan di tiga sumur di Blok Karama yang terletak di perairan Selat Makassar pada kedalaman antara 1600 meter hingga 2000 meter dibawah permukaan laut," katanya tanpa menjelaskan kapan waktu pasti pengeboran migas dilakukan tetapi hanya menyebutkan pengeboran migas akan dilakukan pada pertengahan tahun ini.
Menurut dia, Stat Oil yang akan melakukan pengeboran migas di Sulbar telah bersiap untuk memberdayakan masyarakat Sulbar yang akan terkena dampak pengeboran migas perusahaan tersebut.
"Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan pengeboran yang dilakukan Stat Oil karena tidak akan merugikan masyarakat karena perusahaan itu telah berjanji akan memberikan ganti rugi serta melaksanakan program comuniti development," katanya.
General Manager Stat Oil, Ananda Idris, sebelumnya mengatakan, pengeboran migas di tiap sumur migas Stat Oil akan menelan anggaran sekitar satu sampai dua juta dolar AS.
Menurut dia, pengeboran yang akan dilakukan Stat Oil di Blok Karama tersebut akan menimbulkan risiko besar bagi perusahaan, apabila, setelah Stat Oil melakukan pengeboran di tiga sumur migas tersebut ternyata tidak terdapat kandungan migas.
"Perusahaan Stat Oil akan bertaruh di sumur 'taruhan' migas yang akan dilakukan pengeboran tersebut karena bisa jadi ada kandungan migas dan bisa jadi tidak, jika ada maka sebuah keberuntungan dan jika tidak ada maka Stat Oil akan mengalami kerugian," katanya.
Idris mengatakan, sebelum melakukan pengeboran migas tersebut Stat Oil telah melakukan pemutusan rumpon sekitar 160 milik nelayan dan telah melakukan kompensasi dan ganti rugi.
Selain itu, kata dia, telah melakukan antisipasi dampak lingkungan yang akan ditimbulkan dari pengeboran yang akan dilakukan. (KR-MFH/A041)
Minggu, 17 April 2011
Gubernur Sulbar Minta PNS tak Terpengaruh Pilgub
Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Anwar Adnan Saleh, meminta pegawai negeri sipil (PNS) tidak terpengaruh dengan tahapan pelaksanaan pemilihan gubernur yang sudah mulai dilaksanakan.
"Tahapan pelaksanaan pemilihan Gubernur (Pilgub) sudah mulai dilaksanakan dengan rampunnya daftar data penduduk pemilih potensial pemilu (DP4) dan sudah diajukan Pemerintah Provinsi Sulbar ke KPU Sulbar," kata Gubernur Sulbar, di Mamuju, Sabtu.
DP4 pilgub Sekitar 891,591 orang dari jumlah penduduk Sulbar sekitar 1.398.844 orang terdiri Kabupaten Mamuju sekitar 306.828 orang Polman 283.045 orang dan Majene 106.412 orang, Mamasa 103.202 orang, dan Mamuju Utara sekitar 92.104 orang.
Gubernur mengatakan, dengan dilaksanakannya tahapan pilgub Sulbar itu, maka pemerintah di Sulbar meminta agar para pegawai negeri sipil (PNS) yang ada di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar, tidak terpengaruh dengan itu.
"PNS kami minta tidak terpengaruh dengan tahapan pilgub Sulbar, dan tidak boleh merasa terganggu dengan tahapan itu ataupun melibatkan diri dengan urusan politik itu," katanya.
Menurut dia, PNS Sulbar harus tetap konsisten dalam melaksanakan tugasnya melakukan pelayanan pemerintahan dan tetap turut berperan aktif dalam melakukan pembangunan di daerah yang baru berkembang ini.
Dia mengaku dirinya sebagai pemimpin tidak akan mencampurbaurkan antara pelayanan pemerintahan yang dilakukannya sebagai Gubernur dengan urusan politik meski dirinya juga akan bertarung kembali dalam pilgub Sulbar.
"Diakhir masa jabatan saya yang tinggal delapan bulan karena akan berakhir pada Desember 2011, saya akan tetap melaksanakan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan meski saya juga akan bertarung di pilgub Sulbar," kata Gubernur yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar Sulbar ini.
Ia mengatakan, dirinya sebagai Gubernur juga akan terus melakukan pembangunan yang telah dicapai dan dilaksanakan di Sulbar, untuk terus dilanjutkan hingga akhir masa jabatannya.
"Saya berjanji akan terus melaksanakan pembangunan hingga akhir masa jabatan nanti. Urusan politik tetap politik, tapi yang terpenting adalah menyelesaikan masa jabatan sebagai Gubernur dengan terus melaksanakan pembangunan, dan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat," katanya. (T.KR-MFH/S019)
"Tahapan pelaksanaan pemilihan Gubernur (Pilgub) sudah mulai dilaksanakan dengan rampunnya daftar data penduduk pemilih potensial pemilu (DP4) dan sudah diajukan Pemerintah Provinsi Sulbar ke KPU Sulbar," kata Gubernur Sulbar, di Mamuju, Sabtu.
DP4 pilgub Sekitar 891,591 orang dari jumlah penduduk Sulbar sekitar 1.398.844 orang terdiri Kabupaten Mamuju sekitar 306.828 orang Polman 283.045 orang dan Majene 106.412 orang, Mamasa 103.202 orang, dan Mamuju Utara sekitar 92.104 orang.
Gubernur mengatakan, dengan dilaksanakannya tahapan pilgub Sulbar itu, maka pemerintah di Sulbar meminta agar para pegawai negeri sipil (PNS) yang ada di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar, tidak terpengaruh dengan itu.
"PNS kami minta tidak terpengaruh dengan tahapan pilgub Sulbar, dan tidak boleh merasa terganggu dengan tahapan itu ataupun melibatkan diri dengan urusan politik itu," katanya.
Menurut dia, PNS Sulbar harus tetap konsisten dalam melaksanakan tugasnya melakukan pelayanan pemerintahan dan tetap turut berperan aktif dalam melakukan pembangunan di daerah yang baru berkembang ini.
Dia mengaku dirinya sebagai pemimpin tidak akan mencampurbaurkan antara pelayanan pemerintahan yang dilakukannya sebagai Gubernur dengan urusan politik meski dirinya juga akan bertarung kembali dalam pilgub Sulbar.
"Diakhir masa jabatan saya yang tinggal delapan bulan karena akan berakhir pada Desember 2011, saya akan tetap melaksanakan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan meski saya juga akan bertarung di pilgub Sulbar," kata Gubernur yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar Sulbar ini.
Ia mengatakan, dirinya sebagai Gubernur juga akan terus melakukan pembangunan yang telah dicapai dan dilaksanakan di Sulbar, untuk terus dilanjutkan hingga akhir masa jabatannya.
"Saya berjanji akan terus melaksanakan pembangunan hingga akhir masa jabatan nanti. Urusan politik tetap politik, tapi yang terpenting adalah menyelesaikan masa jabatan sebagai Gubernur dengan terus melaksanakan pembangunan, dan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat," katanya. (T.KR-MFH/S019)
COPYRIGHT © 2011
Langganan:
Postingan (Atom)